"Barang siapa yang
mengagungkan bulan Sya’ban, bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya, serta
menahan diri dari perbuatan maksiat, maka Allah SWT mengampuni dosanya dan
menyelamatkannya pada tahun itu dari segala macam bencana, dan dari
bermacam-macam penyakit."
Sisi yang urgen direnung ulang memasuki bulan Sya’ban, yang merupakan
salah satu dari 12 bulan dalam penanggalan Islam, yang dalam sejarah kehidupan
dan perjalanan agama Islam memiliki arti sangat penting karena pada bulan ini,
banyak kejadian besar dan kebaikan terjadi di dalamnya.
Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arob,
makna kata Sya’ban adalah dari lafadz ‘Sya’aba’ atau berarti ‘dhoharo’ (tampak)
diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Sedangkan Menurut As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al
Malikiy dalam kitab beliau ‘Madza fi Sya’ban’, dalam bulan Sya’ban ini ada
kejadian-kejadian besar yang berkaitan erat dengan perjalanan hidup umat.
Kejadian-kejadian tersebut diantaranya:
1.Pada Sya’ban, Allah berkenan untuk merubah arah
kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho ke arah Masjidil Harom, yang sebelumnya
tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya
mengarah ke arah Baitul Maqdis. Apa yang mereka lakukan ini menjadi bahan
cemoan orang-orang Yahudi di Kota Madinah. Mereka mengatakan, katanya Muhammad
membawa risalah dan agama baru yang lengkap. Tapi ternyata kiblat mereka masih
menggunakan kiblatnya orang Yahudi, yaitu Baitul Maqdis. Ucapan tersebut, bagi
sebagian umat Islam yang baru masuk Islam dan sangat tipis imannya, sudah lebih
dari cukup untuk memurtadkan mereka kembali. Sehingga kondisi ini menjadi
pemikiran yang sangat mendalam bagi Nabi SAW. Karena itu, Nabi selalu berdoa
dan sering melihat keatas berharap ada firman Allah, yang memberi solusi
masalah ini. Kemudian tepatnya pada 15 Sya’ban, Allah berkenan memindah kiblat
umat Islam menuju Masjidil Harom.
2.Pada bulan Sya’ban, segala amal manusia dalam
jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang
disampaikan sahabat Usamah bib Zaid ra. ; “Saya pernah berkata: Ya Rasulullah!
Saya tidak melihat Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa
Anda di bulan Sya’ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan
yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada diantara Rajab dan
Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat
Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam
keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasaiy).
3.Pada bulan ini, khususnya pada malam nisfu
Sya’ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah
ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang
Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bulan Sya’ban? Beliau menjawab:
Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati
pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam
keadaan puasa.”
Karenanya, para ulama salaf kita pada malam nisfu
Sya’ban setelah maghrib mengadakan acara khusus dengan membaca surah Yasin tiga
kali, dengan niatan pertama, semoga dipanjangkan umur dalam ibadah kepada
Allah. Kedua, dengan niatan semoga dijauhkan dari segala balak dan musibah.
Ketiga, kita berdoa agar selalu diberi kecukupan dunia oleh Allah.
Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, memperbanyak puasa sunnah, dan memperbanyak
melakukan shalat malam, dengan iringan doa dan istighfar.Bulan Syaban 1433 H
– Sahabat Pustakers, Bulan Sya’ban 1433 H atau 2012 sebentar lagi akan datang.
Lalu tahukah kita apa itu bulan Sya’ban?, peristiwa apa yang terjadi pada bulan
sya’ban?, keistimewaan bulan sya’ban?, amalan bulan sya,ban?. Sederet
pertanyaan diatas akan coba diungkap pada kesempatan kali ini, tentu dari
berbagi referensi, baik referensi online maupun referensi konvensional.
Apakah Itu Bulan Sya’ban
Bulan
Sya’ban adalah bulan ke 8 dalam penanggalan Hijriyah atau kalender Islam. Bulan
Sya’ban tahun 2012 ini akan jatu bertepatan pada tanggal 2012 masehi. Sya’ban
secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu dari kata: Syi’bun – Sya’ban
– artinya (menurut para ulama), orang-orang Arab zaman Jahiliyah dahulu
pada bulan-bulan tersebut mereka mencari tempat-tempat dimana terdapat
mata air. Negara Arab tanahnya kering, tandus, tidak sembarang tempat ada air.
Makna kata sya’ban lainnya adalah bulan antar bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam
Lisanul Arob, makna kata Sya’ban adalah dari lafadz Sya’aba atau berarti
dhoharo (tampak) diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Peristiwa yang terjadi Pada Bulan
Sya’ban
Adapun
Peristiwa yang terjadi pada bulan Sya’ban adalah sebagai berikut:
- Pada Sya’ban, Allah berkenan untuk merubah arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho (palestina) ke arah Masjidil Haram (arab Saudi), yang sebelumnya tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya mengarah ke arah Baitul Maqdis. Tepatnya pada 15 Sya’ban, Allah berkenan memindah kiblat umat Islam menuju Masjidil Haram.
- Pada bulan Sya’ban, segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang disampaikan sahabat Usamah bib Zaid ra. ; “Saya pernah berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak melihat Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa Anda di bulan Sya’ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada diantara Rajab dan Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasaiy).
- Pada bulan ini, khususnya pada malam Nisfu Sya’ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bulan Sya’ban? Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam keadaan puasa.”.
Amalan Bulan Syaban
Amalan-amalan umum (pada bulan ini) adalah
sebagai berikut:
Membaca (zikir berikut) sebanyak
tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ
Astaghfirullaha wa as-aluhut-taubah
Membaca
(zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahalladzî lâ ilâha illa
huwarrahmânurrahîm al-hayyul-qayyûmu wa atuubu ilaihi
Menurut
sebagian hadis, al-hayyul qayyûm dibaca sebelum ar-rahmânur rahîm. Jika dibaca
dengan kedua cara tersebut, justru lebih baik. Dari sebagian hadis dapat
dipahami bahwa doa dan zikir terbaik di bulan ini adalah istighfar, dan sesiapa
membaca istighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya, pahalanya sama
dengan membaca istighfar sebanyak tujuh puluh ribu kali di bulan-bulan lain.
Bersedekah
Bersedekah
meskipun dengan setengah biji kurma sehingga Allah akan mengharamkan badan kita
dari api jahanam. Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as pernah ditanya tentang
keutamaan berpuasa di bulan Rajab. Beliau berkata, “Mengapa kalian lupa dengan
puasa di bulan Sya’ban?” Perawi berkata, “Wahai putra Rasulullah, apakah pahala
orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban?” “Demi Allah, surga adalah
pahalanya,” tegas beliau. Ia bertanya kembali, “Wahai Putra Rasulullah, apakah
amalan terbaik di bulan ini?” Beliau berkata, “Bersedekah dan istighfar.
Sesiapa bersedekah di bulan Sya’ban, Allah Swt akan memelihara sedekah tersebut
sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya sehingga pada
hari kiamat sedekah tersebut sampai di tangan pemiliknya seperti Gunung Uhud
besarnya.”
Membaca Doa 1000x
Membaca
bacaan (berikut ini) sebanyak seribu kali di sepanjang bulan karena ia memiliki
pahala yang tak terhingga. Di antaranya, ibadah seribu tahun akan ditulis di
catatan amalnya.
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Laa
ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyahu mukhlishiina lahuddiinaa wa law
karihal musyrikuuna
(Tiada
Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali Ia dengan memurnikan agama
hanya bagi-Nya meskipun kaum musyrikin menentang [kami])
Shalat Sunnat
Mendirikan
dua rakaat shalat di setiap hari Kamis. Pada setiap raka’at, setelah membaca
surah al-Fâtihah, bacalah surah at-Tauhîd sebanyak seratus kali. Setelah
membaca salam, bacalah shalawat sebanyak seratus kali.
Demikianlah
Artikel Pustaka Sekolah mengenai Bulan Sya’ban 1433 H, semoga artikel ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.