Jumat, 26 April 2013

PENJELASAN BULAN SYA'BAN






 




"Barang siapa yang mengagungkan bulan Sya’ban, bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya, serta menahan diri dari perbuatan maksiat, maka Allah SWT mengampuni dosanya dan menyelamatkannya pada tahun itu dari segala macam bencana, dan dari bermacam-macam penyakit."
Sisi yang urgen direnung ulang memasuki bulan Sya’ban, yang  merupakan salah satu dari 12 bulan dalam penanggalan Islam, yang dalam sejarah kehidupan dan perjalanan agama Islam memiliki arti sangat penting karena pada bulan ini, banyak kejadian besar dan kebaikan terjadi di dalamnya.
Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arob, makna kata Sya’ban adalah dari lafadz ‘Sya’aba’ atau berarti ‘dhoharo’ (tampak) diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Sedangkan Menurut As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al Malikiy dalam kitab beliau ‘Madza fi Sya’ban’, dalam bulan Sya’ban ini ada kejadian-kejadian besar yang berkaitan erat dengan perjalanan hidup umat. Kejadian-kejadian tersebut diantaranya:

1.Pada Sya’ban, Allah berkenan untuk merubah arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho ke arah Masjidil Harom, yang sebelumnya tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya mengarah ke arah Baitul Maqdis. Apa yang mereka lakukan ini menjadi bahan cemoan orang-orang Yahudi di Kota Madinah. Mereka mengatakan, katanya Muhammad membawa risalah dan agama baru yang lengkap. Tapi ternyata kiblat mereka masih menggunakan kiblatnya orang Yahudi, yaitu Baitul Maqdis. Ucapan tersebut, bagi sebagian umat Islam yang baru masuk Islam dan sangat tipis imannya, sudah lebih dari cukup untuk memurtadkan mereka kembali. Sehingga kondisi ini menjadi pemikiran yang sangat mendalam bagi Nabi SAW. Karena itu, Nabi selalu berdoa dan sering melihat keatas berharap ada firman Allah, yang memberi solusi masalah ini. Kemudian tepatnya pada 15 Sya’ban, Allah berkenan memindah kiblat umat Islam menuju Masjidil Harom.

2.Pada bulan Sya’ban, segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang disampaikan sahabat Usamah bib Zaid ra. ; “Saya pernah berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak melihat  Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa Anda di bulan Sya’ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada diantara Rajab dan Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasaiy).

3.Pada bulan ini, khususnya pada malam nisfu Sya’ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bulan Sya’ban? Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam keadaan puasa.”
Karenanya, para ulama salaf kita pada malam nisfu Sya’ban setelah maghrib mengadakan acara khusus dengan membaca surah Yasin tiga kali, dengan niatan pertama, semoga dipanjangkan umur dalam ibadah kepada Allah. Kedua, dengan niatan semoga dijauhkan dari segala balak dan musibah. Ketiga, kita berdoa agar selalu diberi kecukupan dunia oleh Allah.
Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, memperbanyak puasa sunnah, dan memperbanyak melakukan shalat malam, dengan iringan doa dan istighfar.Bulan Syaban 1433 H – Sahabat Pustakers, Bulan Sya’ban 1433 H atau 2012 sebentar lagi akan datang. Lalu tahukah kita apa itu bulan Sya’ban?, peristiwa apa yang terjadi pada bulan sya’ban?, keistimewaan bulan sya’ban?, amalan bulan sya,ban?. Sederet pertanyaan diatas akan coba diungkap pada kesempatan kali ini, tentu dari berbagi referensi, baik referensi online maupun referensi konvensional.
Apakah Itu Bulan Sya’ban
Bulan Sya’ban adalah bulan ke 8 dalam penanggalan Hijriyah atau kalender Islam. Bulan Sya’ban tahun 2012 ini akan jatu bertepatan pada tanggal 2012 masehi. Sya’ban secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu dari kata: Syi’bun – Sya’ban – artinya (menurut para ulama), orang-orang Arab zaman Jahiliyah dahulu  pada bulan-bulan tersebut mereka mencari tempat-tempat dimana terdapat mata air. Negara Arab tanahnya kering, tandus, tidak sembarang tempat ada air. Makna kata sya’ban lainnya adalah bulan antar bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arob, makna kata Sya’ban adalah dari lafadz Sya’aba atau berarti dhoharo (tampak) diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.

Peristiwa yang terjadi Pada Bulan Sya’ban
Adapun Peristiwa yang terjadi pada bulan Sya’ban adalah sebagai berikut:
  • Pada Sya’ban, Allah berkenan untuk merubah arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho (palestina) ke arah Masjidil Haram (arab Saudi), yang sebelumnya tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya mengarah ke arah Baitul Maqdis.  Tepatnya pada 15 Sya’ban, Allah berkenan memindah kiblat umat Islam menuju Masjidil Haram.
  • Pada bulan Sya’ban, segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang disampaikan sahabat Usamah bib Zaid ra. ; “Saya pernah berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak melihat  Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa Anda di bulan Sya’ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada diantara Rajab dan Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasaiy).
  • Pada bulan ini, khususnya pada malam Nisfu Sya’ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bulan Sya’ban? Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam keadaan puasa.”.
Amalan Bulan Syaban
Amalan-amalan umum (pada bulan ini) adalah sebagai berikut:
Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Astaghfirullaha wa as-aluhut-taubah
Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahalladzî lâ ilâha illa huwarrahmânurrahîm al-hayyul-qayyûmu wa atuubu ilaihi
Menurut sebagian hadis, al-hayyul qayyûm dibaca sebelum ar-rahmânur rahîm. Jika dibaca dengan kedua cara tersebut, justru lebih baik. Dari sebagian hadis dapat dipahami bahwa doa dan zikir terbaik di bulan ini adalah istighfar, dan sesiapa membaca istighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya, pahalanya sama dengan membaca istighfar sebanyak tujuh puluh ribu kali di bulan-bulan lain.

Bersedekah
 Bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma sehingga Allah akan mengharamkan badan kita dari api jahanam. Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as pernah ditanya tentang keutamaan berpuasa di bulan Rajab. Beliau berkata, “Mengapa kalian lupa dengan puasa di bulan Sya’ban?” Perawi berkata, “Wahai putra Rasulullah, apakah pahala orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban?” “Demi Allah, surga adalah pahalanya,” tegas beliau. Ia bertanya kembali, “Wahai Putra Rasulullah, apakah amalan terbaik di bulan ini?” Beliau berkata, “Bersedekah dan istighfar. Sesiapa bersedekah di bulan Sya’ban, Allah Swt akan memelihara sedekah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya sehingga pada hari kiamat sedekah tersebut sampai di tangan pemiliknya seperti Gunung Uhud besarnya.”
Membaca Doa 1000x
Membaca bacaan (berikut ini) sebanyak seribu kali di sepanjang bulan karena ia memiliki pahala yang tak terhingga. Di antaranya, ibadah seribu tahun akan ditulis di catatan amalnya.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyahu mukhlishiina lahuddiinaa wa law karihal musyrikuuna
(Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali Ia dengan memurnikan agama hanya bagi-Nya meskipun kaum musyrikin menentang [kami])
Shalat Sunnat
Mendirikan dua rakaat shalat di setiap hari Kamis. Pada setiap raka’at, setelah membaca surah al-Fâtihah, bacalah surah at-Tauhîd sebanyak seratus kali. Setelah membaca salam, bacalah shalawat sebanyak seratus kali.
Demikianlah Artikel Pustaka Sekolah mengenai Bulan Sya’ban 1433 H, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

3 komentar: